Di kota itu
ada rona bahagia
tenang jika dipandang
mesra tika bicara
aku gelincir di kolam cinta.
Sabankali ditenung roman
berlagu atma irama suka
lara, rana jiwa segala
sirna.
Kepul-kepul bara amarah
padam.
Aku senyum beranak tawa.
Sungguh tubuh ini mati
bila nadi berdenyut gontai
dihimpit beban-beban rindu
sesak
namun dibiar saja
berteduh dibumbung sabar.
Adakah di sana arif
ada seketul sukma cari kasih
rias diri yang bungkam
dijerat jeram gelora hati?
Bagaimana agaknya kawan
ingin dilisan bait-bait cinta
lafaz lembar-lembar luah
yang lama tersimpan?
Duhai Malikulmanan
karuniaku genggam upaya
ingin kuhampir,dekap-rapat
jiwa itu agar sama
reguk cawanan kirana.
Andai belum bisa di dunia
aku malar nanti,
hingga temu digerbang sorga.
Al-Fannani
08 april 2008 , 1500
Villa Wawasan, Kenitra.
( Dewan Sastera Ogos 2008 )
Al-Fannani 